
Dalam pertemuan internal tersebut, Kartini Simanjuntak selaku ketua Gerakan Medan Disiplin Sumatera Utara, dan Awaluddin Pane sebagai Sekretaris, dalam pertemuan tersebut membahas program kerja dari Gerakan Medan Disiplin Sumatera Utara di tahun 2025.
Selanjutnya terlihat terjadi diskusi-diskusi kecil mengenai banyak nya keluhan keluhan masyarakat kota Medan yang tak pernah tersampaikan ke Pemerintah terutama Walikota Medan dan Gubernur Sumatera Utara.
Kartini menceritakan, bahwa ada masyarakat yang bercerita kepada nya melalui WhatsApp, atau pun komunitas komunitas kecil di tingkat lingkungan seperti serikat tolong menolong (STM) perwiritan dan lainnya.

Dalam keterangan pers nya Kartini Simanjuntak menyampaikan beberapa aspirasi dan keluhan masyarakat diantaranya " kenaikan dan kelangkaan bahan bahan pokok seperti beras , mahalnya susu untuk anak anak balita , ada nya pungutan biaya di sekolah-sekolah, " hal ini merupakan tanggung jawab pemerintah", ujar nya.
Hal senada juga disampaikan Awaluddin Pane selaku Sekretaris beliau menyampaikan mahalnya alat-alat sperpart kendaraan bagi pekerja Ojol, "yang mana jika kendaraan mereka mengalami kerusakan atau pun service tiap bulannya, para pekerja Ojol tersebut sangat kesulitan dan beban berat bagi mereka", sehingga pengangguran dan PHK terus bertambah meningkat dan anak-anak buruh, pekerja yang tidak bisa melanjutkan ke Universitas dikarenakan biaya yang mahal" ungkap Awaluddin.
Sebenarnya bahwa Gerakan Medan Disiplin Sumatera Utara ini merupakan gerakan untuk meningkatkan kesadaran dan kepatuhan antara masyarakat dan pemerintah dalam menjalankan undang-undang dan peraturan negara, sederhana nya bahwa hak-hak masyarakat adalah kewajiban bagi pemerintah untuk mensejahterakan nya, karena masyarakat telah menjalankan kewajibannya untuk patuh dan disiplin yaitu dengan membayar pajak kepada negara.
Hal ini lah yang akan menjadi program kerja yang terus akan disuarakan oleh Gerakan Medan Disiplin Sumatera Utara, sebagai bentuk kolaborasi antara masyarakat dan pemerintah Provinsi Sumatera Utara khususnya Kota Medan.(F5)
KALI DIBACA